Resensi Novel Laskar Pelangi (Non Fiksi)

Resensi Novel Laskar Pelangi


1. Identitas Buku: 

Judul                       : Laskar Pelangi

Pengarang              : Andrea Hirata

Penerbit                  : Yogyakarta: Bentang Pustaka 

Tahun terbit           : 2008

Genre                      : Roman

Jumlah Halaman    : 533 halaman (termasuk tentang penulis)

ISBN                        : 978-979-1227-18-6

2. Resensi:  

Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di pulau Belitong yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah:

1)  Ikal

2)  Lintang; Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara


3)  Sahara; N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah

4)  Mahar; Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam

5)  A Kiong;Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman

6)  Syahdan; Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz

7)  Kucai; Mukharam Kucai Khairani

8)  Borek alias Samson

9)  Trapani; Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari

10)  Harun; Harun Ardhli Ramadhan bin Syamsul Hazana Ramadhan

Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.
Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku berikutnya adalah Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Naskah Laskar Pelangi telah diadaptasi menjadi sebuah film berjudul sama dengan bukunya.Film Laskar Pelangi akan diproduksi oleh Miles Films dan Mizan Production, dan digarap oleh sutradara Riri Riza.

Laskar Pelangi adalah karya pertama dari Andrea Hirata. Buku ini segera menjadi Best Seller yang kini kita ketahui sebagai buku sastra Indonesia terlaris sepanjang sejarah.

- Pengarang:

Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung 24 Oktober 1982, Andrea Hirata sendiri merupakan anak keempat dari pasangan Seman Said Harunayah dan NA Masturah. Ia dilahirkan di sebuah desa yang termasuk desa miskin dan letaknya yang cukup terpelosok di pulau Belitong. 

Tinggal di sebuah desa dengan segala keterbatasan memang cukup mempengaruhi pribadi Andrea sedari kecil. Ia mengaku lebih banyak mendapatkan motivasi dari keadaan di sekelilingnya yang banyak memperlihatkan keperihatinan. Nama Andrea Hirata sebenarnya bukanlah nama pemberian dari kedua orang tuanya. Sejak lahir ia diberi nama Aqil Barraq Badruddin. 

Merasa tak cocok dengan nama tersebut, Andrea pun menggantinya dengan Wadhud. Akan tetapi, ia masih merasa terbebani dengan nama itu. Alhasil, ia kembali mengganti namanya dengan Andrea Hirata Seman Said Harun sejak ia remaja. Tujuan Andrea hirata menulis novel laskar pelangi adalah untuk berterima kasih kepada guru - guru yang telah berjuang demi masa depan anak - anaknya, khususnya ibu Muslimah. Novel ini juga ditulis untuk mengenang jasa dan kenangan Andrea bersama sahabat - sahabatnya.

3. Sinopsis: 

Novel laskar pelangi menceritakan tentang kehidupan anak-anak di Belitung. Sang penulis memulai kisah ini dengan cerita mirisnya dunia pendidikan Indonesia dimana sekolah yang sangat kurang layak dan hendak ditutup karena kurang murid, namun akhirnya mereka berhasil mengumpulkan 10 murid dan mampu mempertahankan sekolah tersebut. 10 murid ini memiliki potensi - potensi yang tinggi yang luar biasa dan memiliki semangat belajar yang tinggi, yang sangat mengharukan adalah saat Lintang seorang anak yang cerdas harus berjuang untuk bisa mencapai sekolah yang jarak tempuhnya sangat jauh. Dengan menggunakan sepeda, dia menuju sekolah dengan semangat meski kadang - kadang diperjalanan ia harus berhati - hati bila melewati sungai, jika ia tidak berhati - hati maka buaya siap menerkamnya.Tidak jarang ia harus menunggu lama saat hujan atau panas terik hanya untuk memastikan tidak ada buaya atau banjir yang menghalangi perjalanannya ke sekolah, kisah 10 anak ini berakhir degan wafatnya Ayah Lintang yang bernelayan. Sehingga Lintang terpaksa putus sekolah karena mau tidak mau ia harus menjadi tumpuan keluarganya.

4. Keunggulan:

Novel ini membuka mata hati kita betapa pentingnya pendidikan sekolah dan kuatnya moral agama. Novel ini mengajarkan kita untuk menghargai guru yang sudah bersusah payah membuat kita cerdas dan pintar. Menceritakan tentang persahabatan dan setia kawan yang sangat erat.

5. Kelemahan:

Novel ini menggunakan penuturan bahasa yang berat atau susah dipahami oleh pembaca awam. Banyaknya cerita - cerita yang melompat - lompat. Kata-kata yang digunakan kurang menunjukan bahwa tokoh adalah seorang anak. Ada beberapa halaman yang sebenarnya tidak perlukan kalau halaman tersebut dihapus tidak akan berpengaruh besar terhadap cerita. 

6. Penutup:

Buku ini wajib dibaca oleh para generasi muda yang mendapat kemudahan ekonomi dalam menggapai pendidikan juga bagi para pendidik dan pemerintah agar lebih memperhatikan kehidupan masyarakat terpencil agar sebanding dengan kehidupan masyarakat kota dan adil dalam memperhatikan masyarakat tanpa membeda - bedakannya. Banyak terdapat pesan moral, pendidikan, dan sosial yang sangat bagus.

- Sumber : Novel Laskar Pelangi karangan Andrea Hirata 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thantophobia